Tulisan ini merupakan tulisan pertama dari elaborasi
terhadap tulisan saya Langkah-langkah Melanjutkan PhD di Inggris dengan Beasiswa LPDP
Dalam pengelompokan cara belajar
manusia menjadi empat tipe, saya tergolong orang yang theorist. Amat susah bagi
saya untuk memulai sesuatu apabila belum mempelejari teorinya (dalam bentuk
apapun). Termasuk juga dalam melakukan PhD. Sebelum saya memulainya, saya
browsing ke sana ke mari dan bertanya ke sana ke sini tentang apa itu
sebenarnya PhD.
Nah, apa yang akan saya tuliskan
di bawah sebenarnya adalah hasil browsing dan bertanya tersebut[2].
Ada juga buku yang saat ini saya baca berjudul “How to Get PhD”, hanya saja
belum selesai saya baca, sehingga belum bisa saya bagikan secara utuh
pesan-pesan di dalamnya.
Saya mengerti, karena ini
merupakan kajian pra-PhD, maka akan ada perubahan dari tulisan ini nanti setelah saya
benar-benar memulainya, atau mungkin saja mendapat kritikan/masukan dari
orang-orang yang sedang atau sudah melaksanakan PhD (yang sebenarnya sangat
saya harapkan).
Apa itu PhD?
PhD adalah gelar yang diberikan
kepada mereka yang berhasil menyelesaikan pendidikan strata 3 (doktoral atau
sering disebut di Indonesia dengan ”S3”), dan merupakan singkatan dari Doctor
of Philosophy. PhD merupakan gelar internasional. Perguruan-perguruan tinggi di
tanah air tidak diperkenankan memberikan gelar PhD karena belum diakui dunia
internasional. Karenanya, gelar yang diberikan di Indonesia hanyalah Dr.
(doktor) bukan PhD. Tapi, itu hanya soal gelar. Baik di Indonesia atau
pun di luar negeri, seseorang yang sudah menyelesaikan program doktoral tetap
saja dipanggil “doktor”.
Untuk mengetahui standar apa yang
harus dicapai untuk mendapatkan gelar PhD, berikut saya kutipkan langsung dari
halaman 16 buku panduan akademik dari School saya (School of Engineering and Geosciences):
The programme aim is to
provide research training, to equip students with the knowledge, skills and
experience to proceed to a successful independent research career in their
chosen aspect of civil engineering and/or the geosciences. Accordingly, the
objectives of the programme are:
• To assist students in
defining, in detail, a suitable topic of research in which successful original
investigations and tests of ideas can be carried out within the period of study.
• To guide students in the
acquisition of any further theoretical and/or experimental skills needed to
carry out these investigations.
• To promote the advanced
learning and original scholarship, that students must carry out to establish
and comprehend the relationship of their work to the wider field of knowledge.
• To advise students on the
production of a successful thesis containing material worthy of publication.
• To encourage students to
publish their work more widely, in international conferences and refereed
journals.
...The PhD/EngD criteria are that the candidate must show ability to conduct original investigations, to test ideas, whether their own or others', and to understand the relationship of their work and its themes to a wider field of knowledge. A doctoral thesis should be a piece of work which a capable, well-qualified and diligent student, who is properly supported and supervised, can produce in three years of full-time study. It should exhibit substantial evidence of original scholarship and contain material worthy of publication.
...The PhD/EngD criteria are that the candidate must show ability to conduct original investigations, to test ideas, whether their own or others', and to understand the relationship of their work and its themes to a wider field of knowledge. A doctoral thesis should be a piece of work which a capable, well-qualified and diligent student, who is properly supported and supervised, can produce in three years of full-time study. It should exhibit substantial evidence of original scholarship and contain material worthy of publication.
Jika saya harus mensimplifikasi
apa yang dilakukan selama PhD, maka akan saya tulis seperti ini:
Intinya, selama PhD anda harus
menemukan sesuatu yang baru. Untuk menemukan itu, anda perlu melakukan
penelitian. Untuk melakukan penelitian anda harus memiliki skill dan
pengetahuan untuk meneliti, juga rancangan penelitian yang jelas. Untuk
mendapatkan skill dan pengetahuan untuk meneliti, anda perlu mengikuti beberapa
course yang sudah (atau pun belum) disiapkan oleh pihak kampus dan supervisor.
Dan untuk mendapatkan rancangan penelitian yang jelas, anda harus menyusun
rencana proposal. Mengikuti course dan menyusun proposal adalah aktivitas utama
pada tahun pertama sampai kedua pada program PhD. Setelah itu, barulah bisa
melakukan pengambilan data dan melakukan analisis.
Apa itu riset?
If I’m not misataken, saya pernah
membaca di sebuah buku bahwa sampai saat ini tidak ada kesepakatan tentang apa definisi
riset. Saya dulu pernah meng-copas definisi riset yang simpel dari sebuah blog.
Berikut saya kutipkan secara langsung[3]:
...penelitian itu upaya tiada
henti untuk menemukan sesuatu yang BARU dan BERGUNA. Baru artinya di seluruh
dunia belum pernah ada yang melakukan seperti yang kita lakukan. Berguna
artinya kita tahu hasil penelitian ini bakal dibuat apa nantinya, bukan sekedar
untuk memuaskan keingintahuan saja.
Untuk bidang engineering,
tidak perlu sampai menemukan rumus baru atau material baru. Yang umum dilakukan
adalah menyusun metode baru untuk menghitung / mengukur sesuatu, memperbaiki
metode yang sudah ada, menerapkan metode yang sudah ada untuk memecahkan kasus
yang di seluruh dunia dari jaman Nuh sampai sekarang belum berhasil dipecahkan,
atau combine two methods in a smart way...
Apa bedanya dengan S1 dan
S2?
Gambar dan deskripsi singkat berikut saya temukan dari
blog Matt Mights (di http://matt.might.net/articles/phd-school-in-pictures/), sangat baik untuk mendelineasi beda antara S1, S2, dan S3:
Imagine a circle that contains all of human knowledge:
By the time you finish elementary school, you know a little:
By the time you finish high school, you know a bit more:
With a bachelor's degree, you gain a specialty:
A master's degree deepens that specialty:
Reading research papers takes you to the edge of human knowledge:
Once you're at the boundary, you focus:
You push at the boundary for a few years:
Until one day, the boundary gives way:
And, that dent you've made is called a Ph.D.:
Of course, the world looks different to you now:
So, don't forget the bigger picture:
Keep pushing.
Tentang Keterikatan dengan
supervisor
Tidak ada kurikulum/silabus yang
harus anda ikuti selama program PhD. Yang menentukan apa yang harus dilakukan
adalah anda dan supervisor anda. Peran supervisor sangat besar dalam proses PhD.
Anda akan sangat intens berkomunikasi dengan supervisor sehingga akan
menyebabkan keakraban. Karena akrab, anda akan sangat mungkin diminta untuk mengajar
atau memberikan tutorial pada anak-anak S1. Supervisor jugalah yang paling
menentukan apakah anda akan diterima melaksanakan sebuah program doktoral di
sebuah kampus atau tidak. Kalau tidak ada yang bersedia menjadi supervisor
anda, kampus tidak akan menerima.
Mengapa melanjutkan studi
PhD?
Mereka yang memilih untuk
melanjutkan PhD hampir bisa dipastikan adalah mereka yang akan menjadi
peneliti, baik di universitas atau di lembaga riset lainnya. Atau jika ingin
bekerja di perusahan swasta, bisa menjadi staf R&D. Sebenarnya
ada saja PhD yang tidak menjadi itu semua, cuma persentasenya tidak seberapa.
Bagaimana menjalankan PhD?
Ada banyak sebenarnya modal yang
harus anda miliki agar bisa menjalankan PhD. Namun saat ini yang terlintas oleh
saya hanya satu: anda harus rajin membaca. Bila anda malas/memiliki kelainan
sehingga tidak bisa membaca, sebaiknya pikir lagi untuk mengambil PhD. Karena
PhD adalah mencari/menemukan sesuatu
yang baru, untuk menemukan/mencari itu anda harus tahu terlebih dahulu
pengetahuan yang ada sekarang, sudah sampai dimana? Yang itu bisa dijawab hanya dengan banyak membaca.
Ragam PhD di Berbagai
Negara
Di UK, untuk menyelesaikan program
PhD butuh waktu 3-4 tahun. Sedangkan di USA, butuh waktu 5 tahun. Dan banyak
negara yang merancang program PhD yang berbeda lagi. Setahu saya sekarang PhD
hampir seluruhnya memiliki pilihan untuk full-time / part-time. Waktu yang saya
sebutkan tadi adalah waktu untuk full-time. Jika anda mengambil program
part-time, maka tinggal kalikan dua. Semisal di UK, untuk PhD part-time akan
memakan waktu 6 tahun.
[1] 19:26 BST, 28 October 2014. Newcastle upon Tyne. Tulisan ini saya tulis beberapa pekan sebelum saya memulai program PhD, dan saya tambahi sedikit setelah saya menjalankan PhD sekitar dua minggu.
[2] Saking
banyaknya saya tidak terlalu ingat dari mana saja sumbernya, karena itu apa
yang saya tulis di sini tidak mencantumkan sumber kutipan secara rinci.
Trims..bermanfaat sekali☺
BalasHapusTrims..bermanfaat sekali☺
BalasHapusTerima kasih.
BalasHapusP. hD or not
doc or not..hmm
BalasHapusdoc or not..hmm
BalasHapusmenarik dan semakin tertarik untuk melanjutkan misi 'How to Get PhD'..
BalasHapussemoga bisa menjadi bagian dari PPI_UK di tahun 2017, Aamiin
Demi ph.D ayoo RAJIN MEMBACA!!
BalasHapus*Aminn
Kak... bedanya Ph.D by research sama yg biasa itu apa?
BalasHapuswow it makes clear about phD
BalasHapusTulisan singkat tp sangat bermanfaat..terimakasih
BalasHapusDlm penelitian Obyek nya di Ind atau di universitas t4 kuliah, Sehingga ada persiapan2 konsepkonsep pene di Ind.
BalasHapus