22 Desember 2012

Apa itu Resilient?



Apa itu Resilient?[1]

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Hr (2012), dikatakan bahwa terdapat tiga istilah yang sering digunakan di dalam bahasa Indonesia sebagai padanan istilah resilience. Tabel di bawah menyajikan padananan istilah resilience dalam bahasa Indonesia sesuai bidang penggunaannya serta dibawakan contoh karya yang menggunakan istilah tersebut:

Tabel 1: Padanan Istilah Resilience dalam Bahasa Indonesia
Padanan
Contoh Penggunaan
Jenis
Penulis (Tahun)
Bidang  Penggunaan
Kelentingan
Kajian Kelentingan Perairan di Ranca Upas dan Taman Wisata Alam Cimanggu
Skripsi
Nurhikmah (2011)
Ekologi
Ketahanan
Analisis Empiris dalam Perumusan Model Ketahanan Daerah Terhadap Bencana Alam
Tesis
Darmino (2011)
Pengeloaan bencana berbasis kewilayahan
Peningkatan Ketahanan (Wilayah) Terhadap Bencana dalam Pengelolaan Bencana Merapi
Makalah Prosiding
Djunaedi (2011)
Pengeloaan bencana berbasis kewilayahan
Ketangguhan
Menuju Masyarakat Tangguh Bencana; Tinjauan dari Fenomena Multi-Bencana di Indonesia
Jurnal
Sudibyakto dkk. (2012)
Pengelolaan bencana berbasis masyarkat
Sumber: Hr (2012)

Jika merujuk pada definisi asli dari resilient (bentuk adjektifa dari resilience) dalam bahasa Inggris sebagaimana tertuang di dalam Kamus Oxford Advanced Learner's Dictionary atau Webster's New World Dictionary adalah:

“1. able to feel better quickly after sth unpleasant such as shock, injury, etc.; recovering strength, spirits, health, physical/ psychological state quickly. 2. returning to its original shape after being bent, stretched, compressed, or pressed;”(Kamus Oxford Advanced Learner's Dictionary atau Webster's New World Dictionary dalam Suwardjono, 2012 dalam Hr (2012)

Dari definisi tersebut bisa diketahui bahwa ketiga istilah yang lazim digunakan sebagaimana telah disebutkan (ketangguhan, ketahanan, dan kelentingan) masih dianggap kurang kaya untuk menjadi padanan istilah resilience. Menurut Suwardjono (2012) dalam Hr (2012) istilah dalam bahasa Indonesia yang paling tepat sebagai padanan istilah resilience adalah anjal. Berikut dibawakan definisi masing-masing istilah yang berpeluang menjadi padanan bagi istilah resilience merujuk pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (di akses di http://kamusbahasaindonesia.org/ pada 30 Juni 2012):

Tabel 2: Definisi Istilah yang Berpeluang Menjadi Padanan Istilah Resilience
Padanan
Pengertian
Lenting
Kenyal (seperti per, karet busa, rotan)
Tahan
  1. Tetap keadaannya meskipun mengalami berbagai-bagai hal;
  2. Tidak lekas rusak (berubah, kalah, luntur, dsb)
  3. Kuat atau sanggup menderita (menanggung) sesuatu
  4. Dapat menyabarkan (menguasai) diri;
  5. Sanggup dan tidak lekas merasa jijik (kasihan dsb)
Tangguh
  1. Sukar dikalahkan;
  2. Kuat;
  3. Andal
  4. Tetap pendirian dsb
  5. Tabah dan tahan (menderita dsb);
  6. Kukuh
Anjal
1. Melenting lalu kembali seperti semula (seperti bola ditekan)
2.   Mengambul
Sumber: Olahan dari http://kamusbahasaindonesia.org/ oleh Hr (2012)

Dari definisi-definisi di atas disimpulkan bahwa padan istilah resilience yang paling tepat adalah anjal. Namun demikian,  dalam penelitiannya Hr (2012) lebih menganjurkan untuk menggunakan istilah serapan untuk padan kata dari istilah resilience. Penggunaan istilah serapan dalam penelitian ini dianggap lebih tepat dengan pertimbangan alasan dilakukannya penyerapan istilah asing yang disebutkan di dalam Pedoman Umum Penggunaan Istilah (PUPI)[2]. Dalam PUPI disebutkan bahwa penyerapan istilah asing dilakukan jika salah satu syarat atau lebih yang berikut ini dipenuhi:

1.       Istilah serapan yang dipilih lebih cocok karena konotasinya.
2.       Istilah serapan yang dipilih lebih singkat jika dibandingkan dengan terjemahan  Indonesianya.
3.       Istilah serapan yang dipilih dapat mempermudah tercapainya kesepakatan jika istilah Indonesia terlalu banyak sinonimnya.

Berdasarkan PUPI maka dalam penelitian ini istilah resilience akan diterjemahkan sebagai resiliensi dan istilah resilient city akan diterjemahkan sebagai kota resilien. Penggunanaan istilah serapan resiliensi sudah banyak digunakan dalam beberapa tulisan seperti:

Tabel 3: Penggunanaan Istilah Serapan Resiliensi dalam Beberapa Tulisan
Judul Tulisan
Jenis
Penulis
Bidang Penggunaan
Dinamika Faktor-faktor Resiliensi Pada Mantan Pecandu Narkoba
Skripsi
Purba (2012)
Psikologi
Modul
Pengembangan Resiliensi
Modul Pelatihan
Suwarjo (2008)
Psikologi
Sumber: Hr (2012)



[1] Dikutip dari: Hr, Muhammad Rezki. 2012. “Konsep, Prinsip, dan Strategi Mewujudkan London Resilient City”. Skripsi Tidak Diterbitkan. Perencanaan Wilayah dan Kota, UGM.
[2] Pedoman Umum Pembentukan Istilah (PUPI) edisi kedua berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Nomor G389/U/1988, tanggal 11 Agustus 1988 dan dicermatkan dalam Rapat kerja Panitia Kerja Sama Kebahasaan, tanggal 16-20 Desember 1990. Disalin dan disajikan kembali dengan memperhatikan aspek tipografis agar nyaman dibaca oleh Suwardjono (undated) di unduh di http://luk.staff.ugm.ac.id/ta/Suwardjono/PUPI.pdf pada 29 Juni 2012.

image sources; http://financialpress.com/2012/02/28/presenting-the-community-resilience-guides/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar