Ketika Umar bin Khattab akhirnya memutuskan untuk memeluk Islam, ia berkeinginan untuk memberitahukan khalayak tentang keislamannya tersebut.

Cara pertama yang ditempuh Umar untuk mencapai keinginannya itu adalah dengan mendatangi rumah-rumah para pembesar kaum Quraisy satu per satu, mengetuk pintu mereka, lalu memberikan kabar tentang keislamannya. Namun cara ini kemudian dinilainya kurang efektif.

Umar lalu berinisiatif untuk mencari tahu siapa di antara kaum Quraisy yang paling cepat menyebarkan berita dan paling senang menyebarkan rumor. Seseorang memberi tahu Umar bahwa yang ia cari adalah Jamil bin Mu’ammar Al Jumahi. Dialah mobile transmitter di zaman itu. A living broadcasting station. Orang yang senang bercuap gosip di tengah kaumnya. Sejurus Umar langsung mencarinya dan menemuinya.

“Wahai Jamil! Tidak tahukah engkau bahwa aku telah masuk Islam dan bergabung dengan agamanya Muhammad?” kata Umar di hadapan Jamil bin Mu’ammar.

Mendengar perkataan Umar itu, tanpa sepatah kata pun, tanpa bertanya sebuah kalimat pun, Jamil langsung berdiri dan beranjak menuju perkumpulan orang-orang Quraisy di sekitar Ka’bah. Dengan volume suara maksimal yang bisa ia keluarkan dari mulutnya, Jamil berteriak:

“Wahai orang-orang Quraisy! Tahukah kalian bahwa Umar telah menjadi seorang Shobi!”. Shobi adalah ejekan yang diberikan oleh kaum Quraisy kepada mereka yang memeluk islam ketika itu.

Umar yang sejak tadi mengikuti Jamil dari belakang, kemudian meralatnya:

“Dusta! Yang benar aku telah memeluk Islam. Aku bersaksi bahwasanya tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah. Yang Maha Esa. Yang tidak ada sekutu baginya. Dan Aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba-Nya dan Rasul-Nya”.

Karena adanya aksi Jamil bin Mu'ammar itu, singkat cerita, orang-orang Quraisy pun mengerumuni Umar bin Khattab dan memukulinya--pertanda broadcast yang disampaikannya telah tersebar sukses. Silakan cek riwayat asli kisah ini dalam hadis berikut: http://goo.gl/AIVHMA