Beberapa kejadian teror yang berpotensi membuat jelek citra Islam akhir-akhir ini, membuat saya teringat pada cerita Shaikh Falah Ismaeel sekitar sepekan yang lalu. Cerita ini beliau dapati dari seorang pengurus masjid di Jerman ketika beliau sedang berkunjung ke sana.

Pada suatu hari, pengurus masjid dikejutkan oleh seorang anak muda Jerman yang berdiri di pintu masjid sambil bertanya:

"Apakah engkau pengurus masjid? aku ingin memeluk Islam, apa yang harus kulakukan?"

Pengurus masjid yang sedikit kaget langsung menimpali, "Siapa engkau? Kenapa engkau ingin masuk Islam?"

"Aku datang bersama ibuku, dia sedang menunggu di depan"

Lalu sang pengurus masjid pun menemui ibu dari pemuda tersebut karena penasaran kenapa pemuda itu tiba-tiba ingin memeluk Islam. Sang ibu lantas bercerita:

"Aku memiliki empat anak. Tiga anak pertamaku adalah perempuan dan mereka semua sudah menikah. Kini mereka tinggal bersama suami mereka. Mereka tidak pernah mengunjungiku, hanya terkadang menghubungiku melalui telfon untuk mengucapkan "halo" atau "selamat natal". Aku tinggal di sekitar masyarakat muslim. Aku melihat seorang muslim sangat menghormati orang tua mereka. Anak-anak dan cucu-cucu mereka setiap hari mengunjungi orangtua/nenek mereka dan selalu mencium tangan. Maka aku ingin anak bungsuku ini menjadi seperti itu, agar ia kelak selalu mengunjungiku setiap hari."

Masha Allah.

Kata Shaikh Falah, sebenarnya anda tidak perlu repot-repot mendakwahkan tentang keindahan Islam dengan cara berceramah dsbg. Cukuplah anda mempraktikkan dengan benar dari apa yang Islam ajarkan, maka itu dengan sendirinya akan membuat orang lain akan tertarik dengan Islam.


So, abaikan saja stereotype dari mereka yang tidak mengenal Islam. Mari kita fokus untuk mengamalkan apa yang Islam ajarkan. Insya Allah, orang dengan sendirinya akan tahu keindahan Islam.