Syukur (3)[1]
Aku mulai berteori bahwa hal yang
terpenting untuk kusyukuri dalam hidup ini adalah siapa aku hari ini.
Aku hari ini adalah akumulasi segala nikmat yang telah Allah
berikan kepadaku selama ini:
Terlahir sebagai seorang muslim.
Dibesarkan di keluarga dan lingkungan yang juga muslim. Bertemu dan kenal
dengan orang-orang yang telah memiliki porsinya sendiri-sendiri untuk
mengajariku sesuatu. Diberi kesempatan mengenal ilmu. Dan segala nikmat lainnya
yang tak akan pernah bisa kusebutkan satu per satu—yang kesemuanya telah
mengantarkan aku pada hari ini.
Aku hari ini juga adalah akumulasi segala skenario yang
telah Allah takdirkan:
Segala rencana dan agenda yang
telah Allah izinkan untuk kurealisasikan. Semua usaha yang telah Allah izinkan
untuk dikabulkan. Seluruh doa yang telah Allah ijabahkan—doaku dan doa orang lain untukku. Seluruhnya telah
mengantarkan aku untuk dapat berdiri di tempat ini.
Segala puji bagi Allah, yang
dengan nikmatnya tersempurnakanlah segala kebaikan.
COMMENTS