Kopi Pagi[1]
12:01—Kopi pagiku hampir habis.
Di luar, suara mesin pengaduk semen bersahut-sahutan.
Lingkungan terbangun akan segera memenuhi sekeliling tempat tinggal ini.
Sesekali suara tawa para pekerjanya terdengar bederai.
Matahari masih malu-malu karena mendung yang tadi
malam datang belum seluruhnya mau pergi. Tak mengapa. Biarkan mereka berdua
bekerja sesuai siklus yang telah digaris oleh Penciptanya.
Tingkap-tingkap kaca sebagian masih berembun, sisa hujan
tadi malam. Tanah-tanah masih basah dan dedaunan terlihat lebih segar.
Sementara detik-detik terus bergulir tak tertahankan,
sejenak aku bertanya: sudah sampai dimana aku berjalan?
sejenak aku bertanya: sudah sampai dimana aku berjalan?
COMMENTS