Selamat Saling Menunggu[1]

Kepada mereka yang saling menunggu,

Aku yakin kalian tak pernah menginginkan untuk saling menunggu seperti itu. Dunia ini memang tak berjalan sesuai skenario yang kita rencanakan, atau bahkan yang mampu kita bayangkan. Skenarionya sudah ada duluan, kita tinggal memerankan. Makanya, berpasrah pada ketidakberdayaan itu tak melulu bermakna lemah. Tak perlu juga ada yang meminta maaf, saling menunggu bukan sepenuhnya kalian yang mencipta.

Menunggu bukan berarti harus berteman dengan hening dan sepi, kan? Ada banyak yang kalian bisa lakukankan seraya menunggu. Siapkan senyum terindah dari sekarang, hadiah terindah, puisi terindah, obrolan terindah, dan segalanya yang terindah. Berjuanglah bersama-sama menyiapkan, meski kalian belum bisa bersama.

Bersabarlah saling menunggu. Sampai kalian bertemu. Sampai apa yang ada dibenak tak lagi sekedar jadi imaji.

Kepada mereka yang saling menunggu: selamat saling menunggu untuk bertemu.

[1] 17: 22 WIB. 26 Januari 2014. Brawijaya, Pare, Kediri, Jatim.