Membicarakan Penyesalan[1]

Membicarakan penyesalan.

Adanya penjara sesal pada diri kita—tentang apapun selain kemaksiatan, barangkali hanya karena kita tak pernah benar-benar jujur menerima apa yang telah Allah takdirkan. Atau hanya karena kita tak mampu mengungkapkan secara utuh hikmah dari sebuah kisah yang telah kita lalui. Atau juga, hanya karena kita tak tahu kepada siapa harus mengadukan penyesalan itu.

Kepada siapa lagi akan kita kadukan rasa sesal, selain kepada Dia yang mentakdirkan segala yang terjadi?

Maka stop. Stop penyesalan itu. Bebaskanlah diri dari rasa sesal. Jujurlah menerima apa yang Allah takdirkan. Berupayalah mengungkapkan hikmah secara utuh. Dan ingat, kita masih memiliki Allah yang selalu bisa jadi tempat untuk mengadu.

Dan atas segala penyesalan yang telah memperlambat langkah perjuanganmu, berakselerasilah!


[1] 20:16 WIB, 24 November 2013. Darus Sholihin, Pogung Dalangan, YK.