Sibuk[1]
“Hai,
sedang sibuk ya?”
“Iya,
jam tidurku menurun drastis”
“Iya,
temanku sekarang hanya dua, tugas dan deadline”
“Iya,
tak ada lagi waktu untuk berleha”
“hihihihi...aku
juga sibuk kok”
“Kenapa
tertawa?”
“Diapakan
lagi kalau tidak ditertawakan? Toh, kalau dikeluhkan tak akan mengubah
keadaan?”
Lalu
tawa menyeruak di antara mereka.
...
“Dimana waktu santai? Telah pergi waktu
santai. Sesungguhnya waktu santai (hanya nanti) di sisi Allah” –Umar bin Abdul
Aziz
COMMENTS