Pesona Hujan[1]
Tak ada pesona pada hujan yang sama sekali tak punya saput malu...
Yang curahnya sangat tajam. Membuatnya terlalu
banyak bercengkrama dengan selokan, jalanan, bahkan lantai-lantai rumah
manusia.
Jadilah hujan yang tetap punya saput malu: hanya mengenal baik pepohonan
dan tanah, dan hanya hadirkan rintik untuk mengobat rindu mereka berdua.
Dengan begitu kau mempesona.
Dan
lusa sudah November. Aku tahu, itu bulanmu. Semoga kau makin mempesona.
[1]
Selepas Hujan, 12: 39 WIB. 30 Oktober 2013. Studio Perencanaan Wilayah dan
Kota, Kampus Jurusan Arsitektur dan Perencanaan, UGM.
COMMENTS