Syukur (2)[1]
Kondisi seperti ini, meski rutin, cukup
jarang aku temui:
Hadirnya makanan-makanan yang tak dihidangkan
di kondisi biasa. Tikar kamar yang dipenuhi oleh tisu-tisu yang telah remuk dan
lembab. Alas kasur yang lebih cepat ringsek dari biasanya karena harus
bersentuhan denganku lebih lama. Detak jam yang tahu-tahu lebih jelas
kedengaran. Pertanyaan-pertanyaan dari ibu yang biasa tak muncul kini muncul.
Dan aku, bisa dengan leluasa bermesaraan bersama buku-buku yang ntah berapa
lama sudah kususun di rak buku setelah kubeli.
Betulan spesial rupanya kondisinya.
Aku bersyukur.
[1] 18: 33
WIB, 12 September 2013 –aku berharap waktu ini betulan musim pancaroba. Pojok
Kamar, Darus Solihin, Pogung Dalangan, YK.
COMMENTS