Kehendak[1]
Bagi mereka yang menuntut kesempurnaan dalam setiap
detil kehidupan, terkadang sangat terheran-heran ketika mengevaluasi diri: Bagaimana
mungkin diri mereka yang sekarang bukanlah diri seperti yang dulu di awal pernah mereka harapkan? Bagaimana mungkin perjalan
jauh yang telah mereka tempuh ternyata tak sesuai arah tujuan yang dulu di awal
telah mereka rencanakan? Dan bagaimana bisa kini mereka berada dalam kondisi
yang tak sesuai dengan imaji yang dulu mereka inginkan? Padahal habis sudah
upaya yang mereka kerahkan untuk mewujudkan harapan, rencana, dan imaji itu, dengan ketekunan dan kesempurnaan.
Tolong sampaikan pada mereka: kalian perlu
belajar lagi tentang hakikat takdir.
Ana uriid, anta turiid, nahnu nuriid,
walakinallah fa’alul limaa yuriid.
"Aku berkehendak, kamu berkehendak, kita
semua berkehendak, akan tetapi Allah lah yang maha melakukan apa yang Ia
kehendaki"
COMMENTS