Bersama Luka[1]
Bila kamu percaya: luka datang tak hanya bersama sakit yang mendera, tapi juga bersama peluruhan dosa.
”Tak ada
penyakit, kesedihan, dan bahaya yang menimpa seorang mukmin –hingga duri yang
menusuknya –melainkan Allah akan mengampuni kesalahan-kesalahannya dengan semua
itu.” (HR. Bukhari)
Maka tak ada yang perlu kamu decaki kesal. Menyeringai.
Atau hanya sekedar meringis. Tak perlu.
Rekahkan kembali senyum di bibirmu.
Dan aku tahu, kamu mampu.
---Buat kamu yang sedang luka
[1] Selepas lelah, 20: 45 WIB. 24 Agustus 2013.
Darus Solihin, Pogung Dalangan.
COMMENTS