Siapa yang Sangka?[1]

Siapa yang sangka? Asa itu kini bermetamorfosa menjadi dirimu.

Dulu aku sempat vokal mengutarakannya. Namun seakan-akan kata mereka, “ganti saja asa-mu itu”, sambil mereka menepuk-nepuk pundakku dan memberikan pandangan teduh, pertanda mereka ingin menghiburku.

Aku pun sempat terperdaya. Asa itu hampir sempat bermetamorfosa juga menjadi memori purba. Sempat aku ingin berdamai saja dengan keadaan. Dan menarik segala perkataan yang aku tak pernah tahu kini itu hampir menjadi kenyataan.

Hampir? Ya, setidaknya sampai Allah mendatangkan temu untukku dan untukmu.

Aku tak tahu, dimana kiranya ke-hampir-an itu akan bertepi. Dan dimana pertemuan itu akan terjadi. Yang penting bagiku asa itu kini ada dan nyala, sehingga cukup untuk jadi modal perjuanganku.

Kini ku tak lagi terpedaya, dan sadar sepenuhnya, bahwa Allah itu Maha Kuasa.




[1] Pogung Dalangan, 18:27 WIB, 26 Apr. 13.
Image Source: http://cache0.bigcartel.com/product_images/60147871/Guess-what-card-front.jpg