Tentang Keterpisahan[1]

Tertegun aku memandang mereka.
Bak fatamorgana masa lalu.
Di saat aku juga memiliki semangat menggelora yang sama.

Rasa rindu kemudian mendera,
Kepada masa dimana detik-detik hidup hanya ditujukan demi kebermanfaatan.
Kepada saat setiap tetesan keringat, bakaran kalori, gerakan badan, langkah, dan genggaman bernilai pahala di sisi-Nya, insya Allah,
Tersebab niat untuk kebaikan dan kebermanfaatan.

Segala diatur memang ada masanya,
Namun bersyukurlah jika kau sedang berada di puncaknya.
Dengan semangat menggelora dan waktu yang masih kau miliki, teruslah bersyukur...
Sebelum hadir masa dimana kau hanya bisa merindu karena telah jauh berjalan,
Dan hanya bisa bersyair tentang keterpisahanmu dengan semangat dan waktu nan dulu kau miliki.

Semoga lah Allah berkenan melindungi kita dari segala kesibukan yang tanpa mengingat-Nya,
Dari segala kesenangan yang tanpa menyertakan-Nya,
Dan dari segala kegembiraan yang tanpa mendekatkan kepada-Nya.

---
Teruntuk seluruh teman yang telah menjadi panitia,
Semoga Allah membalas setiap tetesan keringat, bakaran kalori, gerakan badan, langkah, dan genggaman yang telah diberikan. Amin.



[1] Ba’da nasihat dari Al Ustadz Firanda Andirja MA di Masjid Kampus UGM, 20 Januari 2013.