05 Oktober 2012

KESADARAN



KESADARAN

Bismillahirrahmanirrahim
Kudatang kesini bukan atas kehendakku
Tetapi karena kehendak-Mu
Kutemui dunia kelilingku tertata,
Tersusun sesuai dengan kehendak-Mu
Ibu, ayah, saudara, nenek, kakek bukan pilihanku
Mereka hadir atas kehendak-Mu

Tanah tempat kami berpijak
Kampung, sungai, ladang, hutan dan laut
Ada seperti yang Kau mau
Udara yang ku hirup
Air yang kuteguk
Dan segala yang kutatap
Telah ada seperti yang Kau mau

Matahari yang menyengat disiang hari
Bulan dan bintang yang membisikan kedamaian
Hewan-hewan yang bertebar mencari karunia-Mu
Di darat, laut dan udara
Membiak dan mengembang
Semua itu atas iradab-Mu
Atas kehendak-mu, atas kasih-sayang-Mu

Kini telah kutinggalkan masa kanak-kanak
Masa terindah dalam kehidupan manusia
Ibu dengan tangan dan sapanya yang lembut penuh kasih
Aku digendong dan dinyanyikan
Dibimbing dan dimanja

Bapak yang bersuara berat penuh kearifan
Aku dididik dan dibesarkan
Saudara-saudara yang menjaga dan menyayangi
Indah nian masa kanak-kanak
Mengapa masa itu cepat berlalu
Kiranya Dikaulah yang menghendaki
Kehendak-Mulah menentukan

Kumasuki masa remaja
Bukan mauku, tetapi juga mau-Mu
Masa remaja penuh keinginan
Ambisi dan cita-cita
Tak puas dengan yang ini
Tak cukup dengan yang itu
Sekali kutatap diriku dicermin
Kukatakan kepadanya
“kaulah yang harus jadi orang penting”
Terhormat
Terpandang dan
Dikagumi

Segala yang dibutuhkan tersedia
Dan yang diinginkan ada
Semua minta restu-Mu
Semua minta izin-Mu
Indah sungguh masa remaja
Mengapa masa yang indah itu cepat berlalu
Kiranya Dikau juga yang menghendaki


Kini
Aku telah dewasa
Kedua kakiku telah menapak pijakannya dengan kuat
Kedua tanganku kekar meraih segala yang kumau
Pandanganku menembus jarak yang jauh
Pikiranku jernih
Jasmaniku cukup sehat
Aku mampu untuk berbuat yang besar
Tiada cacat,
Tidak pula sakit
Puji untuk-Mu ya Allah

Semua ini karunia-Mu, pemberian-Mu
Tanpa kuminta, tanpa kuharap
Iradab-Mulah, kasih-sayang-Mulah
Rahmat-Mulah yang berperan
Yang menentukan semua ini
Sekali lagi puji untuk-Mu
Syukur hanya bagi-Mu “Hamdan Laka Ya Rab”
Atas segala nikmat yang kutatap
Dan segala karunia yang tersembunyi dibalik kelemahanku


Ya Allah, lewat Nabi-Mu Musthofa
Lewat kitab suci-Mu Al-Qur’an
Dan melalui hamba-Mu yang saleh
Yang kujumpai dan kubaca
Aku diajak untuk beriman dan berserah diri kpada-Mu
Untuk mengakui segala karunia-Mu
Untuk bersujud dihadapan keagungan-Mu
Tunduk patuh kepada hidayah-Mu
Dan hati berketetapan untuk menerima dan patuh
Petunjuk-Mu adalah haq
Hidayah-Mu pasti membahagiakan
Larangan-Mu juga haq
Dan pasti menyelamatkan
Kuatkan diriku menatap perintah-Mu
Dan ringan melaksanakan
Tegarkan hatiku memahami larangan-Mu
Dan berat untuk melanggarnya
Agar perjalananku mengarah kepada-Mu semata
Agar hidupku terpimpin dan terjaga
Seperti para syuhada, para syolikhin dan para abrar

Namun, Ya Allah
Nafsu yang melilit erat jiwaku
Selalu membisikan rayuannya
Lirih bisikannya
Namun, ajeg dan bersambung
Mencari kelengahanku
Agar suatu ketika aku membelok
Mencari jalan pintas
Memotong jalan tembus
Untuk menghisap kenikmatan yang sesaat
Tanpa kekuatan dari-Mu, Ya Allah
Aku akan terkalahkan
Tanpa pertolongan-Mu
Aku akan menyerah
Kini aku bukan kanak-kanak lagi
Bukan remaja lagi
Kesulitan dan ujian tekah mendewasakanku
Aku sudah dewasa
Mestinya harus berfikir dewasa
Bertindak dewasa
Dan berperilaku dewasa
Penuh tanggung-jawab
Baik kepada-MuAtau, kepada sesama
Kini aku adalah khlifah-Mu penuh
Yang sanggup dan berketetapan membawa amanh-Mu
Sesuai dengan perjanjian kita di alam arwah dahulu
Amanat-mu sangat berat
Namun, sangat mulia dan suci
Langit, bumi dan gunungpun tak sanggup memikulnya
Namun, manusia, ……….juga aku
Dengan potensi yang Kau karuniakan
Berketetapan hati untuk memikulnya
Sebagai misi, sebagai risalah
Agar di persada bumi ciptaan-Mu
Terbentang sosok keagungan-Mu
Tampak kekuasaan dan kebijakan-Mu
Bila seluruh mahluk menikmati kasih-sayang-Mu

Ya Allah dalam menatap tugas ini
Sering aku merasa lemah
Padahal aku tidak sakit
Sering pula dirundung sedih
Paahal tak ada cacat pada diriku
Apakah semangatku yang kerdil dan lemah
Dibandingkan dengan semangat semut tang gigih mengangkat makanannya
Yang lebih berat dari badannya
Apakah jiwaku lebih rapuh dari seekor burung yang tetap berkicau
Meski pemburu mengintai di bawahnya
Ataukah aku hanya melihat durinya mawar
Dan buta akan indahnya sang kuntum dan keharumannya
“tidak”…………dan “tidak”, kataku
Aku adalah hamba Allah yang mulia
Yang tercipta dari segala inti
Yang diharap jadi panutan
Jadi pelestari
Jadi pembimbing dan penjaga

Potensiku adalah modal utamaku
Negeriku adalah sandaran dan medanku
Akan kubina segala potensi
Akan kugali segala kemampuanku dan
Akan kumanfaatkan segala kesempatan
Ssegala waktu segala daya
Agar dapat berdiri tegak di hadapan-Nya kelak

Tuhan
Engkaulah yang menciptakanku
Engkau pula yang membimbingku
Engkau yang memberiku makan
Engkau pula yang memberiku minum
Bila aku sakit
Engkaulah yang menyembuhkan
Tuhan
Engkaulah yang mematikan aku
Dan kelak Engkau pula yang menghidupkan
Kepada-Mu kuberharap engkau mengampuni kesalahanku
Di hari pembalasan nanti

Tuhan berilah aku percikan kearifan
Sisipkan aku kedalam mereka yang saleh
Jadikanlah ucapanku bertendensi kebenaran
Masukan aku kelompok yang menerima karunia-Mu
Semoga diKau berkenan mengabulkan

Amin

By : Prof . Zaini dahlan MA
dikutip dari Fb saudaraku:  Dedi Hr

Tidak ada komentar:

Posting Komentar