Jikalah engkau jatuh cinta pada
seseorang, tentulah engkau akan bertanya-tanya tentang seseorang tersebut.
Siapa namanya? Siapa nama lengkapnya? Bagaimana sifatnya? Apa saja
kelebihannya? Kapan dia lahir? Dimana dia lahir? Dari mana dia berasal? Dan pertanyaan-pertanyaan
lainnya yang sangat engkau harapkan jawabannya untuk memenuhi hasrat ingin
tahumu karena adanya rasa ketertarikan. Teman-teman dekatnya engkau tanyai, biodatanya
kau coba temukan, bahkan dinding facebooknya kau intip, demi menjawab hasrat mu
itu.
Maka begitu pula seharusnya bagi
engkau yang mengaku cinta kepada Penciptamu. Jikalah benar ada rasa cinta itu,
tentu engkau akan bertanya, apa saja nama-nama Allah? Apa saja sifat-sifat
Allah? Apa saja kesempurnaan Allah? Apakah Allah juga dilahirkan? Dan pertanyaan-pertanyaan
lainnya yang sewajarnya muncul untuk memenuhi hasrat ingin tahumu karena adanya
rasa ketertarikan.Dan jikalah benar rasa cinta dan hasrat ingin tahu itu ada,
tentu kau akan membuka ayat-ayatNya, membaca hadits-hadits NabiNya, dan
mendengar keterangan para pewaris Nabi-nya di majelis-majelis mereka.
Yah, jika benar cinta itu ada.
“Dan hanya milik Allahlah nama-nama
yang baik (asmaa-ul husna), maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut nama-nama
yang baik itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran
dalam (menyebut) nama-nama-Nya. Kelak mereka akan mendapat balasan terhadap apa
yang telah mereka kerjakan.” (Al A’raf: 180)
---
Pogung Rejo, 17:53 WIB, 4 April
2012. Di Hujan Setelah Pelajaran Qowaidul Mutsla.
COMMENTS