Sebutir Benih

Tapi sekarang tinggal hanyalah batang yang sunyi,
Di panas terik hati,
Terus dibawa gelisah kemanapun pergi.
Ibarat haus meminum air laut, kepuasan dan kebahagiaan yang dicari malah luput,
Dan kemaksiatan yang berlarut,
Tinggallah sebatang badan, gelisah jiwa mencari ketenangan.

Apalagi ketika solat tidak ditegakkan,
Zakat tidak dipentingkan,
Dan mendengar kata akhirat enggan,
Dan persetan dengan orang yang mengajak taat dan kebaikan,
Soal balasan tuhan bagaimana nanti saja  tak perlu dipikirkan sekarang,

Aduh, alangkah rugi sebatang badan yang kelak mati,
Menggergaji batang pohon diri sendiri,
Sekarat,
Tanpa sempat memberi arti...

Dikutip dari puisi Neno Warisman, Sebutir Benih.