Lama Tak Bersua[1]

Kusempatkan sore ini untuk mengunjungi anak-anak TPA MPR. Rindu rasanya karena sudah lama tidak bersua. Semenjak kesibukan di kampus “mengganda” tak sekali pun aku terlibat mendidik mereka.

Di sana, kuperhatikan mereka telah selesai membaca Al Quran dan Iqro, tinggal bercanda tawa, berlari-larian di masjid, dan pada akhirnya duduk kembali untuk mengulang hafalan hadits mereka bersama-sama, lalu membaca doa penutup. Melihat itu, entah kenapa perasaan bercampur baur jadinya.

Satu sisi, sayang rasanya melewatkan kesempatan untuk mengajar mereka. Padahal itu adalah kesempatan untuk menjadi sebaik-baik manusia dan kesempatan untuk mendapat mengalirnya pahala

“Sebaik-baik kalian adalah yang mau mempelajari Al Qur’an dan mau mengajarkannya”(HR Bukhori, Ahmad, Abu Dawud, An Nasai, dll)

"Barang siapa yang membuat jalan kebaikan dalam Islam, kemudian amalan tersebut tetap diamalkan setelahnya, maka akan dituliskan baginya ganjaran pahala orang-orang yang mengamalkannya tanpa harus mengurangi pahala mereka." (HR Muslim)

Ditambah lagi, ketika salah seorang adik berkata:
“Mas kok udah lama gak ngajar e?”

Namun satu sisi, aku berfikir mau bagaimana? Kuliah dan embel-embelnya sudah memenuhi sebahagian besar hari, yang notebene adalah amanat orang tua. Dan sebahagian sisanya hanya bisa untuk menuntut ilmu, sebagai sebuah kewajiban.

“Menuntut ilmu agama wajib hukumnya atas setiap muslim”(HR. Ibnu Majah no. 224)

Yah, memang harus cerdik membagi waktu dan menilai yang mana yang lebih utama. Al Aham fal aham (yang paling penting dulu, baru yang penting).

Semoga Allah memudahkan kita dalam setiap kebaikan di sisa umur kita.



[1] 17: 54 WIB, 24 Maret 2012. Pogung Kidul, Yogyakarta.