Tanpa Sempat Mekar Bunganya
Suatu kali kutemukan penjaja
anggrek di pinggir jalan. Serta merta aku berhenti untuk membelinya karena niat
ku untuk memelihara bunga lagi kembali membuncah ketika itu. Anggrek-anggrek
itu diletakkan di dalam dua buah keranjang, keranjang pertama berisikan
anggrek-anggrek yang sudah mekar bunganya. Merah jambu, putih, dan kuning
warnanya. Sedang keranjang kedua berisikan anggrek-anggreak yang belum
berbunga. Ujar sang penjaja, yang belum berbunga itu adalah anggrek hitam,
biru, dan lain-lain yang dibawa dari Kalimantan.
Meski sudah berencana untuk
membelinya, aku belum memutuskan apakah
membeli yang telah mekar bunganya atau yang belum mekar?
Diwarnai sedikit ketergesaan, aku
memikirkan apa ya yang menjadi pertimbangan dalam memutuskan memilih yang telah
mekar atau tidaknya? Satu-satunya yang terpikir olehku waktu itu adalah
kepuasan. Tentu kelak akan puas ketika berhasil memekarkan bunga anggrek nan
konon katanya butuh perawatan khusus. Akhirnya, aku memutuskan untuk membeli
anggrek hitam dan biru yang belum mekar bunganya.
Faktor pendorong pula yang
menyebabkan aku memutuskan untuk membeli anggrek yang belum mekar bunganya
adalah adanya tunas. Ini dia win-win solution menurutku, kepuasan akan
ku dapat dan jaminan bahwa anggrek akan mekar juga ada karena tunas telah ada.
Ditambah lagi dengan bibir manis sang penjaja yang berkata, : “anggrek hitam
ini gampang berbunga kok, dalam satu tahun bisa berbungan 5 kali”. Oke! Anggrek
itu kubawa pulang dan segera ku gantungkan di Kosku.
Minggu berganti minggu, aku masih
bersemangat dan berkesempatan untuk merawat dan menyirami anggrek-anggrek itu.
Namun tak seorang pun menduga (?), selang beberapa bulan/minggu semenjak
menghias depan kamarku, anggrek biru perlahan mulai layu, sampai akhirnya mati.
Apa salahku pikir ku? Ku siram rutin anggrek biru itu. Apa karena tidak cocok
dengan lingkungan kos ku?
Ah sudahlah, masih ada anggrek
hitam pikirku. Dari awal aku memang bersemangat dengan anggrek hitam ini.
Karena konon katanya anggrek ini langka dan dilarang diperjual belikan. (setelah
browsing)
Namun, apatah daya, beberapa
pekan setelah matinya anggrek biru, anggrek hitam pun mulai layu. Akan teteapi ini
murni karena kesalahanku. Karena kesibukan aku tak lagi rutin menyiraminya dan
ditambah anggrek ini tidak kutitipkan pada siapa pun ketika aku mudik.
Wal hasil, matilah kedua anggrek
yang belum sempat kulihat mekar bunganya itu. Ini membuatku bertanya, kenapa
enggan membeli anggrek nan telah mekar bunganya?
*Aku mendapat pelajaran besar
dari kisah anggrek ini, tapi... masih
ragu untuk menuliskannya.
COMMENTS