Abstrak Seminar Proposal Penelitian:
Konsep, Indikator, dan Strategi Mewujudkan Resilient City
Studi Kasus: London dan Yerusalem
Studi Kasus: London dan Yerusalem
Oleh: Muhammad Rezki Hr
Salah satu masalah sosial dasar yang dihadapi oleh masyarakat kota
adalah masalah pemenuhan kebutuhan akan kemanan lingkungan yang memadai. Hal tersebut
dikarenakan kota tidak pernah terlepas dari berbagai jenis ancaman bencana, mulai
dari ancaman binatang buas, wabah penyakit, perang, dan bencana alam pada zaman
awal terbentuknya kota, serta dampak perubahan iklim dan terorisme pada abad-abad
terakhir. Meskipun ilmu pengetahuan dan teknologi terus berkembang tetap saja
kota selalu dibayangi oleh berbagai ancaman bencana. Menyadari bahwa ancaman
bencana terhadap kota-kota di dunia semakin besar, para ahli dan lembaga
internasional mulai memikirkan solusi bagaimana seharusnya kota dirancang dalam
menghadapi berbagai jenis bencana. Diantara hasil pemikiran tersebut adalah
lahirnya konsep resilient city.
Secara bahasa, resilience dapat diartikan sebagai kemampuan
seseorang untuk kembali pada kondisi semula ketika menghadapi tantangan atau
kondisi yang terpuruk. Konsep resilience pertama kali digunakan pada
ilmu ekologi pada tahun 1973. Semenjak itu, konsep resilience mulai
ditransfer ke berbagai bidang dan dispilin ilmu seperti ilmu ekonomi,
kesehatan/psikologi, keruangan, komunitas, dll. Konsep resilience itu
pun ditransfer ke dalam konsep pengembangan dan pengelolaan kota, yaitu dengan
apa yang telah disebut sebagai resilient city. Telah banyak pendapat
para ahli ketika membahas mengenai apa konsep dasar dari resilient city, apa
indikatornya sehingga kota itu dikatakan resilience, serta bagaimana
strategi untuk mewujudkan resilient city tersebut. Maka dalam penelitian
ini, dengan menggunakan metode penelitian deduktif-kualitatif-rasionalistik,
peneliti bermaksud untuk mengkaji dan mengkomparasi pendapat beberapa ahli pada
level internasional tentang bagaimana konsep dasar, indikator, dan strategi
mewujudkan resilient city. Peneliti juga berupaya mengambil pelajaran
dari dua kota di dunia yang telah berupaya mewujudkan konsep resilient city
sebagai konsep pengembangan kota. Dengan kata lain, untuk mendapatkan konsep,
strategi, dan indikator mewujudkan resilient city, dalam penelitian ini
akan dilakukan kajian teoritik dari berbagai buku dan jurnal terkait dan juga
dilakukan kajian/studi kasus dari dua buah kota yang dianggap telah menerapkan
konsep resilient city, yaitu London dan Yerusalem. Dalam proses
analisisnya, peneliti akan menggunakana metode content analysis.
Assalamualaikum pak
BalasHapusSaya Fahmi Mahasiswa Magister Kebencanaan Unsyiah, dan saya tertarik untuk mengembangkan konsep tentang City Relient (Bagaimana menbengun suatu kota yang tahan terhadap bencana) dalam penelitian tesis saya.
Kalau bapak Mengijinkan saya minta tolong untuk bapak bisa shere hasil penelitian bapak, sebagai referensi dalam penelitian saya nanti, dan munkin bisa dikirimkan ke email saya (fahmi_mureh@yahoo.com atau fahmi.rahmatna@gmail.com)
Terimakasih untuk kerjasamannya
Wassalam
Fahmi
sudah saya balas via email. tnks.
BalasHapusassalamualaikum,sebelumnya maaf kalo merepotkan,.
BalasHapussaya mahasiswa planologi undip yg kebetulan sedang membantu penelitian teman saya mengenai kemampuan masyarakat untuk beradaptasi terhadap kondisi lingkungan,.
saya merasa kalau penelitian anda dapat menjadi bahan referensi karena cukup sulit menemukan bahan penelitian ini,.
jika anda berkenan untuk share hasil penelitian anda ke email saya hendrawanprasetyo89@gmail.com,saya sangat berterimakasih,.
wassalamualaikum,.
hendrawan
Mas Hendrawan, nanti segera saya emailkan (kalau lowong).
HapusOh ya, utk abstrak hasilnya juga sudah saya pos kan di blog ini.
Hapus