Hanyalah Sementara

Ada kalanya tiba masa-masa sulit, yang membuat hidup serasa penuh kepedihan dan keluh kesah. Namun, pada saatnya pula tibalah masa-masa kegembiraan, yang membuat hidup terasa ringan dan terang. Tanpa sadar bibir kita basah dengan senyuman. Sesungguhnya kesedihan, kegembiraan, kekecewaan, keriangan, dan emosi-emosi lain hanyalah sementara. Sebagaimana sesaatnya malam ditelan siang. Tak selamanya kesedihan dan kegembiraan melanda Anda. Semua itu datang silih berganti, tanpat selalu dapat dinanti.

Yang perlu Anda pahami adalah kesementaraan ini. Kesementaraan menunjukkan bahwa emosi-emosi itu bukanlah milik Anda. Ia bukanlah Anda. Saat gembira sadarilah kegembiraan itu. Saat sedih pahamilah kesedihan itu. Saat Anda penuh dengan kesadaran akan emosi Anda, saat itu Anda bersentuhan dengan jiwa yang tenang. [1]

“Dan bahwasanya hanya kepada Tuhamulah kesudahan segala sesuatu. Dan bahwasanya Dialah yang menjadikan orang tertawa dan menangis. Dan bahwasanya Dia pulalah yang mematikan dan menghidupkan” (An Najm: 42-44)




[1] Dikutip dengan sedikit penyesuaian dari Cover Belakang Modul Fisika SMA kelas XI milik Adikku. 16: 43 WIB. 17 Februari 2012. Di Kamar Tercinta, Pekanbaru.