Yogyakarta[1]

Kudatangi engkau dengan berjuta harap,
dengan bekal air mata ibu,
tempat nan asing bagi lisan,

Akan kuambil harap nan banyak untuk menghias diri, pikirku...

Nyatalah harapanku,
Pada mu, aku memintal iman dan menempa diri,
Cawan ilmu nan gersang mulai berdecik,

Bersenandung hati karena keramahanmu,
Aku yakin, kerinduan akan membuncah di hari nanti,
Dihari kaki ku tak lagi menemukan sejengkal tanahmu,

Bumi Allah itu luas,
Tapi sungguh, hati ini telah terpatri di sini,
Oh,,
Yogyakarta..


[1] Ditulis oleh Muhammad Rezki Hr pada 17 Januari 2012 pukul  17:42, di penghujung puncak kesibukan, di Yogyakarta.