Sudilah kiranya hati ini bertutur...

Bahwa ia baru tersadar dalam safarnya...

Ia merindu...

Meski mendayu syahdu...

Namun celakalah apalah alasannya...

Apa dan siapa pula yang telah mengisi altarnya itu?

Tiada pun berhak tanpa ridhoNya,

Yaa Muqollibal qulub...tsabbit qolbi ‘ala diinik...
Wa laa taj’alid dunia akbara hammina wa ablagho ‘ilmina...

*08.50 am, 15 hari menjelang November, Gate F-2, Terminal 2 Cengkareng. Sembari menunggu Yogyakarta.