Al Imam An Nawawi di dalam kitabnya At Tibyan fii Adabi Hamalatil Qur’an membuat satu fasal khusus yang di dalam fasal tersebut beliau berkata :
“Dibencinya perkataan : “Aku lupa ayat ini” akan tetapi (yang benar) katakanlah : “aku telah dilupakan oleh nya””
Dalil perkataan beliau tersebut adalah sebuah hadits shohih yang diriwayatkan dari Sahabat Abdullah bin Mas’ud, bahwasanya Rasulullaahi shallallaahu ‘alahi was salam bersabda :
“Janganlah salah seorang dari kalian berkata : ‘ aku lupa ayat yang demikian dan demikian’, bahkan dialah yang dilupakan”[1]
Dan dalam sebuah hadits shohih pula, Rasulullaahi shallallaahu ‘alahi was salam bersabda :
“ Sejelek-jelek perkataan salah seorang dari kalian adalah : ‘aku lupa ayat yang demikian dan demikian’, bahkan sebenarnya dialah yang dilupakan”[2]
Kemudian dalam sebuah hadits shohih pula yang diriwayatkan dari ‘Aisyah bahwasanya Rasulullaahi shallallaahu ‘alahi was salam mendengar seseorang yang membaca Al Qur’an, lalu Rasulullaahi shallallaahu ‘alahi was salam bersabda :
“Semoga Allah menyayanginya, sungguh aku telah diingatkan sebuah ayat yang aku telah dilupakan oleh nya”[3]
Wallaahuta'ala a'lam
[1] HR Bukhori dan Muslim
[2] HR Bukhori(5032,5039), Muslim(790), At Tirmidzi, An Nasa’i, Ahmad, Dll
[3] HR Bukhori, Muslim(788), Abu Dawud, An Nasa’i, Ahmad, Dll
'afwan kalau boleh tau konteks -nya di sini ditujukan tuk siapa? Allah-kah atau Al-Qur'an itu sendiri?
BalasHapus