Hanya Saja[1]
Adzan Magrib sebentar lagi
berkumandang. Kebetulan malam itu malam Minggu. Dua orang anak muda di tempat
yang berbeda bergegas untuk mandi dan merapikan diri.
Selesai mandi, keduanya sama-sama
langsung bersiap untuk melaksanakan solat Magrib, hanya saja di tempat yang
berbeda. Anak muda pertama mendirikan solat di kamar kosnya, sedang anak muda kedua mendirikannya di masjid di dekat kosnya.
Usai solat, kedua anak muda
ternyata sama-sama tergesa. Ada aktivitas lain yang sama-sama menunggu. Yang
pertama ternyata sudah ditunggu oleh temannya di luar dengan kendaraan roda
empatnya. Mereka akan pergi untuk menghabiskan waktu di malam minggu ini dengan
berbagai aktivitas “refreshing”, kata mereka. Entah, itu nonton,
kuliner, karaoke, atau hanya sekedar hang out. Mumpung besok libur.
Anak muda kedua juga sama,
ternyata juga sudah ditunggu oleh temannya. Hanya saja tanpa kendaraan. Dan
hanya saja, mereka tidak pergi untuk refreshing. “mumpung besok libur, maka
kesempatan baik malam ini ikut ta’lim” begitu mungkin di pikiran anak muda
kedua dan temannya. “Yuk!” sang teman mengajak kepada anak muda itu. Mereka pun
berjalan bersama menuju ta’lim di masjid yang berbeda.
Sesampainya, mereka duduk
bersimpuh, dan dengan bahagianya mendengarkan ayat-ayat Allah dan hadits-hadist
RasulNya. Sementara, anak muda pertama sedang duduk bersama, di depan lebarnya
layar bioskop, atau di dalam kedapnya ruang karaoke, di hadapan lezatnya hidangan
kuliner, atau di antara hiruk pikuknya tempat hang out.
Prinsip mereka sama, “hidup ini
hanya satu kali”. Hanya saja, anak muda pertama melanjutkannya dengan “maka nikmati
sepuasnya”. Sedang anak muda kedua melanjutkan “maka manfaatkan sebaik-baiknya
untuk membekali diri menghadap kehidupan setelahnya”
--
Dua setting di atas adalah dua
setting yang nyata yang saya amati, hanya saja saya jadikan satu cerita agar
bisa diambil pelajaran.
Benarlah firman Allah:
"Di antara kalian ada
yang menginginkan dunia dan di antara kalian ada pula yang menginginkan akhirat.”
Qs. Ali Imran : 152.
Robbana laa taj’alid dunia akbara
hammina wa laa mablagho ‘ilmina. Aamiin.
Ya Tuhan kami jangan kau jadikan
dunia sebagai obsesi terbesar kami dan tujuan ilmu kami.
COMMENTS