Kenapa?[1]

Ketika dikabarkan bahwa setiap bid’ah itu terlarang, kenapa masih ada yang membantah dengan berkata bahwa ada bid’ah hasanah? Padahal jelas Nabi lah yang bersabda:

“dan setiap perkara yang diada-adakan (dalam agama) ialah bid’ah, sedang setiap bid’ah itu sesat dan setiap yang sesat itu di Neraka…” (H.R. An Nasa’i dan Ibnu Majah dari Jabir bin Abdillah, dan dishahihkan oleh Al Albani, lihat Irwa’ul Ghalil 3/73)

Ketika dikabarkan bahwa menggambar makhluk bernyawa itu haram, kenapa masih ada yang membantahnya? padahal Nabi lah yang berujar:

Sesungguhnya manusia yang paling keras siksaannya di sisi Allah pada hari kiamat adalah para penggambar.” (HR. Al-Bukhari no. 5950 dan Muslim no. 2109)

Ketika dikabarkan bahwa musik itu terlarang, kenapa masih ada yang menolaknya? padahal Nabi lah yang bertutur:

Sungguh, benar-benar akan ada di kalangan umatku sekelompok orang yang menghalalkan zina, sutera, khamr, dan alat musik.” (HR Bukhori)

Dan ketika dikabarkan bahwa wajib bagi laki-laki untuk solat berjamaah, kenapa masih ada yang mentertawakannya? padahal Nabi lah yang berkata:

Demi Zat yang jiwaku ada ditangan-Nya, sungguh aku ingin memerintahkan untuk mengumpulkan kayu bakar lalu terkumpul, kemudian memerintahkan untuk shalat dan dikumandangkan azan. Kemudian aku perintah seseorang untuk mengimami shalat, lalu aku pergi melihat orang-orang dan membakar rumah-rumah mereka.” (Hr. Bukhari)

Apakah dengan perkataan Nabi tersebut mereka membantah, menolak, dan mentertawakan?



[1] Muhammad Rezki Hr, Pogung Dalangan, 20-12-2012, 16:09 WIB.
image source: http://forum.sa-mp.com/showthread.php?t=316084